JAKARTA – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, S.H., ME didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara RI yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal (Sekjen) Perhubungan Udara RI Ir. Nafhan Syahroni, M.T di ruang rapat Mulawarman lantai 5, Kamis (19/10/23).

Dalam kunjungannya kali ini Bupati menjelaskan kepada jajaran Kementerian Perhubungan Bina Administrasi, bahwa transportasi udara merupakan kebutuhan yang memiliki urgensi tinggi untuk dibangun, karena memiliki manfaat yang berguna bagi kemaslahatan.

“Saya sudah sering berkunjung kesini untuk mengurus rencana pembangunan bandara, karena kami merasa kesulitan terhadap akses masuk ke wilayah Mahulu. Jadi ini satu-satunya yang kami harapkan adalah untuk mempersingkat waktu dan jarak” ucap Bupati.

Kemudian Bupati menambahkan bahwa, fungsi bandara yang akan dibangun akan mempercepat akses masuk dan keluar wilayah Mahakam Ulu, dan hal ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang memiliki urgensi tinggi.

“Dengan adanya bandara ini agar melancarkan semua urusan dan termasuk membantu masyarakat, mengingat jarak tempuh dari kabupaten kami ke bandara terdekat membutuhkan waktu hingga 20 jam. Dan atas hal ini kami merasa sangat kesulitan terhadap akses transportasi” terang Bupati.

Dalam kesempatan yang sama, Sekda menyampaikan bahwa Pemkab Mahulu sangat membutuhkan dukungan kementerian perhubungan agar pembangunan bandara dapat segera terwujud. 

“Dalam konteks kunjungan ini terdapat dua substansi utama audiensi ini dilaksanakan, yaitu terkait percepatan & pengesahan DED tersebut. Dan kedua kami mohon arahan dan petunjuk terkait draft MoU yang telah Pemprov dan Pemkab sampaikan pada beberapa waktu yang lalu” ujar Sekda.

Dalam tanggapannya, Sekjen Perhubungan Udara RI Ir. Nafhan Syahroni, M.T menyampaikan bahwa, telah memahami kondisi Mahakam Ulu seutuhnya mengenai kebutuhan pembangunan bandara, hal ini dibuktikan dengan terbitnya penetapan lokasi (penlok) dari Menteri Perhubungan pada bulan September tahun 2022 yang lalu. 

“Kami sangat memahami kondisi Mahulu, sehingga penlok dari Pak Menteri keluar di September. Pada intinya kami memberikan rekomendasi maupun saran,  dan jika itu sudah diakomodir oleh pemerintah daerah, berarti tinggal dari daerah dan konsultan” pungkas sekjen Perhubungan Udara. 

Lebih lanjut sekjen perhubungan udara menerangkan bahwa pemerintah Mahulu dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya sambil menunggu ketersediaan APBN untuk membangun bandara di Ujoh Bilang. 

“Bandara yang sudah disahkan penloknya Kementerian Perhubungan menyarankan Kabupaten Mahulu untuk tetap melanjutkan ke tahapan persiapan lahannya misalnya, sambil menunggu MoU ditetapkan jika APBN sudah dapat tersedia untuk pembangunan bandara” terangnya. 

Turut hadir dalam audiensi tersebut, Kepala OPD terkait serta Kadishub Provinsi Kaltim, Kabandara Melalan serta staf dinas PU PERA Kaltim.(Prokopim/nha/td)

Sumber: Prokopim Mahakam Ulu

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *